3 Jenis Elang yang bertahan dari Kepunahan

advertise here


Nama Lokal :Elang Alap Ekor Totol Distribusi : Endemik di Sulawesi Nama Internasional : Goshawk Spot-tailed Karakteristik : Jenis elang ini memiliki sayap lebar, pendek dan ekor cukup panjang dan berburu dengan meluncur di sela-sela tajuk hutan. Di luar hutan burung-burung ini terbang mengepak dan melayang bergantian, dan kadang membumbung tinggi mengikuti aliran udara panas.

Informasi Penting Kami: Lihat Postingan Paling Bawah
 Elang alap ekor totol adalah jenis yang paling umum di Sulawesi. Berukuran 30 cm dan dapat dikenali dari bintik-bintik putih khas yang terdapat pada bagian sisi atas ekor yang gelap. Bintik ini akan segera terlihat. Pada elang dewasa tubuh bagian atas abuabu kebiruan, dada dan perutnya kemerahan.

 Sedangkan remaja memiliki bulu kecoklatan dan bagian dada memiliki coretan-coretan coklat. Senang menghuni hutan pamah, hutan perbukitan dan hutan pegunungan bawah, dan mangrove. Dari permukaan laut sampai pada ketinggian Haliastur indus Bonaparte Acci p iteridae Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah


Nama Lokal : Elang Bondol Kriteria Kepunahan : Beresiko Rendah Distribusi :India, Ceylon, Asia Tropis dan Cina Selatan sampai ke bagian Utara Australia. Lokasi dijumpai : TN. Bogani Nani Wartabone, CA. Tangale, SM. Nantu CA. Gunung Ambang, Nama Internasional : Brahminy Kite Karakteristik : Burung elang bondol memiliki penyebaran yang sangat luas. Jenis ini dapat dijumpai di seluruh habitat mulai dari pantai hingga pegunungan.

Ciri khas yang dimiliki adalah warna tubuhnya yang kemerahan, dan bagian kepala dan leher berwarna putih. Panjang ukuran tubuhnya yaitu 43-50 cm. Memiliki penampakan yang gagah seperti jenis elang lainnya. Termasuk kelompok karnivora yaitu memangsa mamalia kecil seperti tikus, ular katak dan sebagainya. Sarang biasanya dibangun pada pohon yang tinggi, terbuat dari ranting-ranting kering dan dedaunan. Telur berjumlah 1-4 buah.

 Dierami oleh betina dengan masa pengeraman sekitar 26- 27 hari. Anak burung akan meninggalkan sarang setelah 50-55 hari. Elang bondol sangat mudah dikenali dari suaranya. Burung ini merupakan maskot bagi Ibukota DKI Jakarta


Nama Lokal : Elang-ular Sulawesi Kriteria Kepunahan : Beresiko rendah Distribusi :Endemik Sulawesi dan Kepulauan Sula Lokasi dijumpai :TN. Bogani Nani Wartabone Nama Internasional : Sulawesi Serpent Eagle Karakteristik : Berukuran 41-50 cm. Bulu tegak di belakang kepala. Dada kadru, palang putih pada perut, kulit muka kuning.

Ketika terbang dari bawah sebuah pita pucat lebar tunggal terlihat pada kedua sayap dan pita coklat pucat pada ekor. Melayang dengan kedua sayap. Elang-ular sulawesi berkerabat dekat dengan elang ular bido (S. cheela) yang ada di kawasan Sunda.

Burung ini mudah dibedakan dari rajawali bersayap lebar dan elang membumbung mengikuti udara panas di atas daratan berhutan karena garis putih lebar khas pada ekornya serta garis putih di dekat batas belakang bagian bawah sayapnya.

Pada waktu hinggap, burung ini memiliki jambul berukuran sedang. Suara lengkingannya sering menarik perhatian bagi sepasang burung yang sedang membumbung tinggi mengikuti aliran udara panas
BERIKAN KOMENTAR ()