Penjelasan Cacar air dan cara pengobatanya

advertise here

Cacar air adalah penyakit yang sangat menular yang memperlihatkan berbagai gejala, seperti ruam, demam, penurunan nafsu makan, batuk, dan sakit tenggorokan. Penyakit ini kebanyakan menyerang anak-anak, namun juga dapat menyerang siapa saja dari segala umur.
Virus varicella zoster (VZV) menyebabkan cacar air, yang juga disebut sebagai infeksi varicella primer. VZV termasuk dalam kelompok virus herpes, dan seperti virus lainnya, VZV tetap berada di dalam tubuh setelah infeksi primer. Oleh karena itu, orang yang telah terkena cacar air juga dapat terserang herpes zoster di masa mendatang.
para pakar kedokteran mengatakan, gejala yang dialami pada orang dewasa lebih parah daripada pada masa kanak-kanak. Demam yang dialami lebih parah dan berlangsung lebih lama, sakit kepala serta lukanya lebih berat serta bekas luka yang ditinggalkan akan lebih dalam.
Penyebab Utama Cacar Air
Sebelum diberlakukan vaksin pada tahun 1995, cacar air merupakan infeksi paling umum yang terjadi pada anak-anak, di mana hampir semua pernah terinfeksi sebelum usia 15 tahun dan menyisakan hanya 5% dari populasi yang masih mungkin terinfeksi. Di negara tropis seperti Indonesia, cacar air biasa terjadi di bulan terdingin atau terpanas.Cacar air merupakan penyakit infeksi serius dengan berbagai komplikasi yang dapat menyebabkan kematian, khususnya pada bayi, si Kecil dengan kondisi gangguan pertahanan tubuh, bahkan orang dewasa

Pengobatan Cacar Air
Pengobatan cacar air bersifat simtomatik seperti pemberian calamine lotionlokal pada lesi kulit, untuk mengurangi rasa gatal dapat diberikan kompres dingin, mandi secara teratur atau pemberian antihistamin. Dalam praktek sehari-hari, masih banyak dokter yang memberikan asiklovir oral sebagai terapi cacar air pada si Kecil yang sehat walaupun sampai saat ini masih  kontroversial. Pemberian asiklovir dalam 24 jam pertama timbulnya ruam, secara signifikan dapat mengurangi lamanya demam, memperpendek masa sakit, mengurangi jumlah lesi, tapi tidak mengurangi komplikasi cacar air.Namun asiklovir tidak dianjurkan diberikan secara rutin pada anak yang menderita cacar air tanpa penyulit, karena ada pendapat bahwa kemungkinan terjadinya resistensi terhadap asiklovir dan menganggu imunitas serta masalah biaya yang mahal. American Academy of Pediatrics merekomendasikan pemberian asiklovir per oral pada kelompok dengan risiko tinggi terkena varisela berat atau penyulitnya seperti pasien sehat dan tidak hamil (usia di atas 13 tahun), si Kecil di atas usia 12 bulan dengan penyakit kulit kronis atau kelainan paru atau menerima terapi salisilat jangka panjang, pengobatan jangka pendek, intermiten atau inhalasi kortikosteroid. Sedangkan asiklovir intravena direkomendasikan pada kategori imunokompromais (termasuk yang menerima terapi kortikosteroid dosis tinggi) dan kasus varisela dengan penyulit
Informasi Penting Kami: Lihat Postingan Paling Bawah
BERIKAN KOMENTAR ()